Rabu, 25 Februari 2015

Pendaki gunung asal Jakarta yang hilang itu sudah ditemukan

Petugas basarnas bergegas usai ditemukannya pendaki gunung asal Jakarta


Garut,23/2/15
Seorang pendaki gunung Fahrudin (24 th) asal warga kelurahan kalisari, kecamatan pasar rebo, jakrta timur berhasil yang sempat hilang pada minggu 22/2/15, senin siang tepat pukul 12.00 WIB ditemukan oleh sejumlah tim gabungan dari basarnas, BPBD Kabupaten Garut, Anggota Kepolisian, TNI, dan relawan lainnya di kawasan puncak bohong.

Kawasan puncak bohong merupakan tempat ketika Fahrudin bersama pendaki lainnya mulai hilang kontak, dimana pada saat itu rombongan Fahrudin berjumlah 9 orang hendak akan melakukan pendakian ke puncak gunung cikuray, tepat di pos 6 dan 7 yang berada dikawasan puncak bohong saat itulah Fahrudin yang berada didalam barisan paling depan ia mengambil jalur kanan tak lama kemudian rombongan lainnya mengambil jalur kiri. Saat itulah terjadi hilang kontak. Atas kejadian tersebut, akhirnya sejumlah rombongan lainnya panik dan langsung memberitahu kepada rekan lainnya. Ujar Sefri kepada wartawan.

Kondisi tubuh Fahrudin sangat lemas dan belum biasa bergerak banyak, hal itu diduga korban mengalami shock.    

Pada Sabtu 21 Februari 2015 silam, Fahrudin bersama delapan temannya mendaki Gunung Cikuray yang tertinggi di Kabupaten Garut. Mereka yang ikut bersama Fahrudin adalah Sefri (23 Th, Ikhsan Utama (25 Th), Muhammad Fadli (21 Th), Dwi Muhammad (25 Th), Satrio (19 Th), Ali (24 Th), Salam Kencana (20 Th) Dan Iman Gema (21 Th). (Cil)

Label: , ,

Galian C dikecamatan leles, kembali diprotes warga



Puluhan warga leles membawa spanduk protes galian C

Garut,18/02/2015
Dengan membawa sejumlah spanduk yang berisikan tenang penolakan, puluhan warga di 12 desa yang berada dikecamatan leles kabupaten Garut, Jawa barat melakukan aksi unjuk rasa dikawasan lokasi penambangan galian c yang berada dikecamatan kawasan blok cikoneng-bulangur kecamatan leles.

Aksi yang dilakukan oleh puluhan warga ini tak lain adalah untuk memprotes kepada pihak pemerintah kabupaten garut yang telah mengeluarkan izin rekomendasi pertambangan yang dikelola oleh salah satu perusahaan.

Dalam aksinya, puluhan warga yang melakukan aksi protes ini langsung menempel sejumlah spanduk yang berada dikawasan menuju lokasi pertambangan. Dalam aksi kali ini tidak ada pengawalan ketat dari aparat kepolisian.

Menurut salah seorang koordinator aksi, cucun mengatakan bahwa ia bersama perwakilan dari 12 desa yang berada dikecamatan leles ini sengaja kembali melayangkan aksi protesnya kepada pemerintah, karena diakui dirinya bahwa keberadaan galian C dikawasan blok cikoneng-bulangur ini sangatlah dikhawatirkan mengingat jika proses penambangan ini terus dijalankan akan berdampak terjadinya bencana alam dikawasannya, hal itu mengingat pada tahun 2002 silam pernah terjadi longsor. Ungkapnya kepada wartawan.

Selain itu, keberadaan galian C ini, sangatlah dipertanyakan oleh sejumlah warga pasalnya sejumlah izin rekomendasi yang dikeluarkan oleh pihak pemkab garut diduga illegal. Seperti halnya terkait perizinan, dimana izin tersebut diperuntukan untuk tempat wisata, sejumlah tandatangan rekomendasi masyarakatpun diduga palsu, serta banyaknya korban masyarakat yang dijanjikan oleh pihak pengelola untuk dipekerjakan. Atas dasaritulah, warga menganggap bahwa keberadaan galian c yang dikelola oleh pihak swasta ini dianggap telah memanipulasi data. Pungkasnya      

Hingga berita ini diturunkan, belum ada pernyataan resmi dari pemkab garut maupun dinas terkait. (Cil)

Label:

Galian C dikecamatan leles, kembali diprotes warga





Sejumlah warga leles membawa spanduk penolakan galian C
 
Garut,18/02/2015
Dengan membawa sejumlah spanduk yang berisikan tenang penolakan, puluhan warga di 12 desa yang berada dikecamatan leles kabupaten Garut, Jawa barat melakukan aksi unjuk rasa dikawasan lokasi penambangan galian c yang berada dikecamatan kawasan blok cikoneng-bulangur kecamatan leles.

Aksi yang dilakukan oleh puluhan warga ini tak lain adalah untuk memprotes kepada pihak pemerintah kabupaten garut yang telah mengeluarkan izin rekomendasi pertambangan yang dikelola oleh salah satu perusahaan.

Dalam aksinya, puluhan warga yang melakukan aksi protes ini langsung menempel sejumlah spanduk yang berada dikawasan menuju lokasi pertambangan. Dalam aksi kali ini tidak ada pengawalan ketat dari aparat kepolisian.

Menurut salah seorang koordinator aksi, cucun mengatakan bahwa ia bersama perwakilan dari 12 desa yang berada dikecamatan leles ini sengaja kembali melayangkan aksi protesnya kepada pemerintah, karena diakui dirinya bahwa keberadaan galian C dikawasan blok cikoneng-bulangur ini sangatlah dikhawatirkan mengingat jika proses penambangan ini terus dijalankan akan berdampak terjadinya bencana alam dikawasannya, hal itu mengingat pada tahun 2002 silam pernah terjadi longsor. Ungkapnya kepada wartawan.

Selain itu, keberadaan galian C ini, sangatlah dipertanyakan oleh sejumlah warga pasalnya sejumlah izin rekomendasi yang dikeluarkan oleh pihak pemkab garut diduga illegal. Seperti halnya terkait perizinan, dimana izin tersebut diperuntukan untuk tempat wisata, sejumlah tandatangan rekomendasi masyarakatpun diduga palsu, serta banyaknya korban masyarakat yang dijanjikan oleh pihak pengelola untuk dipekerjakan. Atas dasaritulah, warga menganggap bahwa keberadaan galian c yang dikelola oleh pihak swasta ini dianggap telah memanipulasi data. Pungkasnya      

Hingga berita ini diturunkan, belum ada pernyataan resmi dari pemkab garut maupun dinas terkait. Cil

Senin, 02 Februari 2015

Puluhan warga di kecamatan leles, protes galian C


                                                 Warga hendak akan memblokir jalan menuju akses galian C


                                                              Lokasi pertambangan di desa ciburial                                              

                                                                  H. Rahmat Mansyur (Tokoh Masyarakat)


Garut, 02/02/15 
Puluhan warga yang berasal dari kecamatan leles, kabupaten garut, jawa barat, senin siang menggelar aksi memblokir akses jalan menuju lokasi pertambangan batu yang berada di kawasan desa ciburial, kecamatan leles.  

Dengan teriakan suara “harus ditutup” puluhan warga ini langsung menggembok portal yang sudah ada serta menghalangi jalan dengan menggunakan bebatuan dan pohon pisang. “Aksi yang dilakukannya ini tak lain adalah sebegai bentuk aksi protes kepada pemerintah kabupaten garut yang telah mengeluarkan izin pertambangan kepada salah satu perusahaan yang diduga kuat izin tersebut berbentuk illegal” ungkap Budiman salah seorang koordinator aksi.

Menurutnya, keberadaan lokasi galian C yang berada di desa ciburial ini sangatlah dipertanyakan bagi sejumlah warga, karena izin yang diterima oleh masyarakat tidaklah sesuai izin yang semula, dimana izin semula diperuntukan untuk tempat wisata, namun kenyataannya berbeda. Selain itu juga, perusahaan yang mengelola pertambangan tersebut diduga telah membohongi warga yang telah dijanjikan untuk bekerja.  

Atas dasar itulah, dirinya bersama warga lainnya menuntut segera untuk ditutup galian C tersebut, karena jika pertambangan it uterus dilakukan maka akan berdampak negatif ke sejumlah warga di kecamatan leles, seperti halnya yang pernah terjadi pada beberapa tahun lalu peristiwa longsor” pungkasnya kepada wartawan.
    
Sementara itu, menurut salah seorang tokoh terkemuka di kecamatan leles Rahmat Mansyur mengungkapkan bahwa keberadaan pertambangan tersebut sudah hampir memakan waktu dua bulan lamanya. Berdasarkan laporan dari masyarakat akan keberadaan galian C tersebut selain illegal juga merusak lingkungan sekitar, dengan kondisi tersebut tentu dirinya merasa khawatir akan banyak dampak negatif terhadap alam. ungkapnya kepada sejumlah wartawan.

Lebih lanjut Rahmatpun mengungkapkan, bahwa dengan keberadaan pertambangan tersebut sejumlah masyarakat merasa resa selain dijanjikan oleh perusahaan juga merusak lingkungan sekitar. Selain itu juga, izin yang dikeluarkan oleh pemkab garut tidak relevan. Atas kondisi inilah, rahmat menegaskan agar petugas yang bersangkutan untuk dapat mempertanggung jawabkan agar lahan tersebut untuk dinormalisasikan..  Pungkasnya. (Cil)

Label: , , ,